“Jadilah seorang pembelajar, saya
dulu adalah orang yang pemalu, orang yang biasa-biasa saja, berbicara tidak jelas,
namun karena saya mendeign diri saya sebagai pembelajar sampai buku saya mencapai
400 exemplare sehingga kost saya tidak muat lagi”
itulah pesan yang di sampaikan mentor penulis sekaligus seorang guru Organisasi
penulis ketika pertama kali pertemuan kami.
Pesan
itu yang sampai saat ini coba penulis implementasikan dalam kehidupan penulis
yakni untuk menjadi seorang pembelajar. Sedikit banyak kalimat yang selalu kami
ingat itulah yang perlahan membawa perubahan yang signifikan dalam diri penulis
baik dari segi kemampuan berkomunikasi, kemampuan leadership, kemampuan menganalsa
masalah, bahkan sampai kemampuan penulis menemukan fashion dan hobi aneh yang penulis
nikmati selama ini.
Penulis
ingin flashback 3 tahun lalu ketika mengikuti sebuah kegiatan kepemimpinan yang
di adakan oleh Kampus dimana penulis
menempuh studi ada satu materi menarik yakni berupa konsep diri. Yang barangkali
semua orang pernah terpapar oleh materi tersebut, namun tidak semua orang
terfikir dan menganalisa materi tersebut. Padahal jika di pahami dan di Analisa
konsep diri adalah hal fundamental dalam menentukan kehidupan kita.
Singkat
cerita dari pertemuan itulah akhirnya penulis tuangkan impian dan cita-cita
dalam sebuah tulisan yang akhirnya mengantarkan penulis kepada hobi aneh namun penulis
nyaman.
Beberapa
waktu terakhir, penulis sedang mengikuti kuliah online besama seorang motivator
di Kalimantan Selatan dimana beliau sedang menekuni “Talent Maping” licence
Abah Ida Royani. Beliau bernama pak Hendera dan beliau juga sebenarnya adalah
mentor penulis. Dalam salah satu Kuliah Online tersebut kami di minta untuk
membuat Analisa terkati mengenali bakat diri sendiri melalu observasi aktivitas
sehari-hari dengan metode 4E (Enjoy, Easy, Excellent, dan Earn).
Dari
pergolakan pemikiran terkait Analisa tersebut akhirnya penulis dapatkanlah yang
penulis rasa ini sebuah bakat yang barangkali sedikit di luar kebiasaan. Bakat yang
penulis temukan dalam diri penulis yang penulis Analisa dengan metode 4E tersebut
yakni penulis “Membangun Manusia”.
Secara
umum hasilnya dapat di lihat dari postingan sebelumnya “http://lailymasruri.blogspot.co.id/2018/01/observasi-bakat-laili-masruri.html”.
Lalu apa hubungannya
dengan judul “Bakatku tidak Aneh” di
atas. Bagi sebagian besar anak muda barangkali ini aneh karena bakat barangkali
di artikan sebagai kemampuan seperti orang kebanyakan. Misalnya bakat Olahraga,
bakat nyanyi, bakat main alat music dan lain-lain yang semuanya berhubungan
dengan bakat fisik.
Lalu kenapa penulis
mengatakan ini sebagai sebuah bakat ? karena dalam satu metode 4E ada yang dinamakan
Earn (menghasilkan) ! penulis rasa ini memang bakat karena apa walaupun Earn yang
dimaksud dalam metode 4E cendrung kepada menghasilkan sesuatu berupa finance
namun Earn yang penulis dapatkan adalah rasa puas terhadap realisasi mimpi dan
dengan bakat ini juga penulis terus dipaksa dan di pacu untuk menjadi seorang pembelajar.
Seperti
kalimat Deddy Corbuzier “jangan hanya
menaruh sesuatu karena untuk membuat orang lain mengatakan anda keren, ganteng,
bagus, cantik. Namun berilah sesuatu yang mampu mengubah Indonesia ini keadaan
sahabat-sahabt kita ini to Impact people”.
Karena itulah penulis berani mengatakan inilah bakat yang terpendam dalam diri penulis,
karena apa ? karena dengan ini penulis ingin berbuat banyak untuk masa depan
lingkugan dan masyarakat terebih untuk Indonesia.
Sahabat,
jangan terpukau dengan kebiasaan dan kesukaan orang kebayakan termasuk memaksakan
bakat yang bukan merupakan fashion anda dan penulis ingin keluar dari pola itu,
karena apa ? karena “BAKATKU TIDAK ANEH” dan dengan bakat itu penulis ingin
berbuat untuk Indonesia.
@el_mas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar