TEORI BOTOL KOSONG

teori botol kosong

Hari ini penulis kebali mendapat sebuah broadcast massage yang penulis rasa cukup bagus. Pesan tersebut berbunyi :
Sebuah Botol
-          Kalau di isi air minerak harganya Rp3.000,00
-          Kalau di isi jus buah, harganya bisa Rp. 10.000,00
-          Kalau di isi madu, harganya bisa ratusan ribu rupiah
-          Kalau di isi minyak wakgi harganya bisa jutaan rupiah
-          Namun jika di isi dengan air comberan, hanya akan di buang dalam tong sampah karena tidak ada harganya
Sama-sama dikemas dalam BOTOL tetapi berbeda nilainya, sebab "isi" yang ada di dalamnya berbeda...

Menurut penulis ini merupakan salah satu tulisan yang bagus, terlebih jika kita maknai lebih dalam. Jika kita arahkan tulisan ini kepada konteks anak muda terutama mahasiswa tentu akan lebih komplek lagi pembahasannya. Namun penulis kali ini akan mengarahkan teori botol kosong ini kedalam konteks mahasiswa.

Jika kita menilik ke belakang tentang harapan kita masuk kuliah yang penulis yakin ending dari itu adalah kelak dengan keilmuan yang di miliki akan mampu merubah kehidupan yang lebih baik dan itu juga harapan dari orang tua kita saat berjudi menguliahkan kita semua.
Lalu pertanyaanya, apakah anda yakin dengan hanya mengandalkan ijazah anda kelak anda akan mendapatkan pekerjaan sesuai dengan bidang ilmu anda ? mungkin iya mungkin tidak ! mungkin iya namun anda diberikan honor atas bidang keilmuan anda tidak mencukupi untuk kebutuhan anda. Mungkin juga tidak bayangkan jika anda harus bersaing dengan orang-orang yang memiliki kemampuan keilmuan yang sama bahkan juga lebih berpengalaman dan lain sebagainya.
Masihkah anda yakin dengan hanya mengandalkan ijazah anda kelak ?????????????
Anies Baswedan pernah berujar dalam salah satu postingan beliau di Instagram, bahwa “indeks prestasi hanya akan mengantarkan anda sampai panggilan wawancara dan di ruang wawancara yang menentukan adalah kemampuan leadership, kemampuan komunikasi, kemampuan menganalisa masalah”. Dan saya berani mengungkapkan anda tidak akan mendapatkan ketiga kemampuan tersebut jika selama menempuh kuliah anda hanya mengikhtiarkan diri sebagai akademisi pengejar indeks prestasi. Indeks prestasi itu penting dan penting namun tiga kemampuan yang di utarakan Anies Baswedan juga jauh lebih penting sebagai pendukung eksekusi indeks prestasi anda dalam dunia kerja.

Kembali ke teori botol kosong, jika anda selama kuliah hanya focus mengejar indeks prestasi tanpa memaksa diri untuk menmbah kemampuan leadership dari luar tembok kelas maka menurut penulis anda sedang mengisi botol kehidupan anda hanya sebatas mengisinya dengan air mineral yang harganya tiga ribuan dan yang lebih mengerikan lagi anda Bersama dengan jutaan dengan keilmuan anda sedang mengisi bahan yang sama dan bahan tersebut yang kelak akan anda pertarungan setelah anda menyelesaikan masa studi anda di kehidupan yang lebih real dalam dunia kerja. Apakah itu salah ? TIDAK ! itu tidak salah namun masih kurang tepat jika keputusan anda demikian.

Lalu bagaimana saya harus bersikap ! penulis terus menyarankan anda harus memiliki keinginan untuk belajar di luar tembok kelas, beralihlah pada tembok yang dinamakan Organisasi. Di sana anda tidak hanya mencari keramaian namun juga akan di latih belajar dan berfikir. Belajar tentang apa ? belajar tentang bagaimana menghadapi kehidupan social yang real kelak.

Sahabat bagi anda yang mungkin saat ini masih berada dalam masa kuliah, keluarlah dari zona nyaman anda, keluarlah dari kebiasaan dari orang kebanyakan keluarlah untuk belajar dari tembok kelas yang terkadang mengeluarkan sebuah rekayasa. Marilah isi Botol Kosong anda dengan madu sehingga anda yang hari ini masih sama seperti yang lain sebagai botol kosong dengan air mineral namun kelak anda adalah BOTOL KOSONG MADU yang harganya berjuta-juta.


@el_mas

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Adbox

@templatesyard