BIUS DRAMA KOREA BUKAN MAIN MAIN



Selasa 20 November 2018 kemarin, Saya kebetulan bertandang ke kost teman yang tidak jauh dan hanpir seharian berada disana... 
Sambil memang menyelesaikan beberapa tugas disana, di sela-sela itu sahabat saya ini memutar drama korea di Kost nya.... Di satu sisi saya terkaget kaget, dari beberapa kenalan saya rata-rata temen saya yang suka dengan drama korea rata-rata adalah perempuan... 

Di sela - sela mengerjakan tugas tadi akhirnya mau tidak mau saya memdengarkan dan menyaksikan juga sekilas drama tersebut.... Pemeran dari drama itu adalah Lee Min Hoo dan saya baru tau dengan jelas ternyata yang namanya lee min hoo tersebut yang sering saya dengar dan beberapa kali melihat iklan produk kopinya di Indonesia.

Satu demi episode terdengar alur cerita dari drama tersebut. Tapi bukan  alur cerita yang ingin saya ceritakan disini melainkan adalah kenapa drama korea menjadi sebuah tren global dan rasanya saya harus belajar dari mereka tentang bagaimana menjadi warga negara.

Korea selatan mungkin dulu hanya kita kenal sebagai negara ginseng yang usia negaranya lebih Muda usiaNya dari pada Indonesia... Jika kita kutip dari Wikipedia Korea Selatan memulai sejarah Menjadi sebuah negara pada 15 Agustus 1948, dimana itu artinya Usia Bangsa Indonesia lebih tua di bandingkan korea selatan. Tapi Bukan itu sekali lagi yang akan menjadi fokus kita. Fokus kita adalah dibalik Drama Korea yang kemarin saya saksikan.

Sebelumnya saya ingin flashback ketika saya kuliah dulu mendengar kawan -kawan bercerita tentang Drama korea bahkan membuat saya juga sampai bingung sampai segitunya mereka bahkan ada yang menangis. Namun simple saja saya katakan. Kalian di bohongi oleh Sutradara. Hehe
Tapi setelah kemarin saya menyaksikan apa yang saya saksikan nampaknya ada konteks lain yang harus menjadi pembelajaran dari the effects or Korean... 
Yah memang alasan lain yang membuat kawan-kawan senang dengan drama korea koNon katanya ada Nilai edukasi disana terutama kami yang saat itu bergelut di pendidikan kesehatan.. Yah sayah terima itu. Hehe


Dari beberapa Episode kemarin yang saya saksikan hal ingin saya sampaikan di bakik drama korea adalah kepercayaan diri mereka sebagai suatu bangsa... Apa itu ? Coba lihat bagaimana apa yang saya sakiskan kemarin seolah olah mereka mengkampanyekanapa yang mereka miliki dan memancing penonton untuk memiliki itu .. Coba lihat bagaimana mereka melakukan pengambilan adegan dengan mengeksplore kebudayaan dan keindahan negara mereka, dalam hal accessories acting mereka, mereka menggunakan produk mereka contoh mislanya fashion, Mobil, makanan dan lain sebagainya... Dan sekali lagi saya berani mengatakan bahwa mereka percaya diri sebagai suatu bangsa....

Saya kutip  dari salah satu web https://www.sumber.com/hiburan/berita-terkini-hiburan/sumber/beberapa-faktor-ini-menopang-kesuksesan-film-dan-drama-korea.html dimana artikel iNi mendukung argument yang saya bangun tentang di balik booming nya drama korea...

Saya rasa ada hal lain yang membuay pemerintah Korea Selatan menjadikan drama mereka menjadi mendunia terutama adalah keinginan untuk menjadi negara terdepan dan unggul di segala lini... Teringat di salah satu episode ILC dimana Prof. Salim Said menjadi narasumber, dimana beliau berujar kenapa Korea selatan, Taiwan, Singapure, menjadi Negara yang saat iNi mungkin di.katakan negara terdepan dalam berbagai aspek padahal jika kita kaji lebih dalam lagi secara Sumber daya alam Indonesia sangat jauh lebih kaya dari mereka... Ketiga negara itu maju salah satu faktorNya adalah rasa takut! Korea Selatan itu takut dengan korea itu, Taiwan itu takut dengan China maka dari itu mereka menjadikan pesaing itu sebagai suatu cambukan kepada elemen negara untuk agar jauh lebih maju... SINGAPURE sendiri sebagai salah satu kekuatan ekonomi terbesar di dunia juga takut, takut akan keberadaan teritorial mereka sebagai negara yang notabennya China di tengah kaum Melayu maka dari itu mereka harus terdepan dalan segala hal... 
Sedangkan Indonesia Tuhan saja mereka tidak takut. Bayangkan pejabat kita di setiap pengambilan sumpah, di sumpah  di atas kitap suci . Tapi masih saja mereka melanggar dan korupsi. Ujar Prof. Salim said yang mengundnag gelak tawa peNonton yang hadir



Artinya jika saya boleh meminjam istilah Prof. HAMKA Indonesia tidak memiliki Ghirah baik sebagai pribadi ataupun sebagai suatu bagsa... Apa itu ghirah yang saya maksud. Silahkan baca buku beliu... Hehe


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Adbox

@templatesyard