KESIMPULANNYA TUGAS MAHASISWA ADALAH ?



Gubernur DKI Jakarta yang juga Penggagas Indonesia Mengajar bapak Anies Rasyid Baswedan ketika beliau masih menjabat sebagai mentri Pendidikan pernah berujar dan berpesan kepada Mahasiswa baru terutama mahasiswa baru angkatan tahun 2017 dengan pesan  "masa mahasiswa tidak dapat di ulang kembali, jadi semasa kuliah kembangkan diri anda, dari sisi intelektual anfa kembangkan, tetapi yang tidak kalah penting dari sisi leadership harus di tumBuhkan, dst..... 


28 Oktober merupakan harinya pemuda Indonesia tentu juga anda yang berlabel sebagai mahasiswa termasuk di antaranya.... 

Dalam suasana tahun ajaran baru ini penulis ingin berujar kepada anda bahwa jangan sampai anda menyesal di kemudian hari ketika tidak lagi mennjadi seorang mahasiswa. Karena apa sekali lagi masa mahasiswa tidak bisa di ulang walaupun ada pasca sarjana ataupun Doktoral tapi feel dari ketika jenjang mahasiswa Sarjana itulah yang merupakan tonggak dari puzzle kehidupan anda... 


Kembali kepada tema tulisan ini, beberapa waktu terakhir penulis berkesempatan berbagi kepada rekan-rekan mahasiswa di Universitas Muhammadiyah Banjarmasin, ternyata polanya masih sama yakni tidak banyak yanh memilih jalur Organisasi sebagai puzzle kehidupan mereka dan it's no problem itulah pilihan kehidupan yo tapi sekali lagi amat amat disayangkan......
Mereka yang memutuskan berorganisasi saja terkadang masih membutuhkan arahan yang jelas terkait visi atau tujuannya memilih jalur orgaNisasi karena apa banyak dari mereka masih yang hajya sekedar ikut tanpa hal yang jelas tentang rencana penyusunan puzzle kehidupan mereka... ... Apalagi yang tidak ikut sama sekali .... Namun sekali lagi hidup itu pilihan, banyak cara untuk menjadi sukses yang sering penulis sampaikan bahwa sukses tergantung definisi maisng-masing orang..

Dalam kesempatan berbagi tadi sampailah penulis pada suatu kesimpulan bahwa tugas mahasiswa itu seyogyanya ada 4 yakni Membaca, menulis, berdiskusi, dan berorganisasi.... 

Membaca
Mengapa mahasiswa penting untuk membaca, karena dari sanalah berbagai gagasan itu muncul ke permukaan, kita tidak akan pernah tahu bagaimana sesuatu itu salah kalau kita tidak pernah bagaimana sesuatu yang benar dan semestinya, contoh sederhana ! Anda tidak akna pernah tahu yang namanya nasi Samin kalau anda sebelumNya tidak pernah tahu bagaimana nasi samin, karena saat pertama kali penulis melihat nasi samin, penulis menyangka itu adalah naso goreng. 

Dan lain hal dengan membaca kita lebih memperdalam isi otak kita... Di dunia digital mungkin apapun bisa kita peroleh dengan mudah di google tapi apakah itu semua bisa di pertsnggungjawabkan ketika kita berargumentas satu sama lain, tentu bisa iya Bisa juga tidak. 
Ingat Bung Karno ketika hidup di tengah pusaran H.O.S Cokroaminoto di jejali berbagai macam buku bacaan baik tentang sosialis, islam dan lainnya, demikian menurut Aktivis peneleh Bapak Aji peNulis Buku Jang Oetama ketika diskusi disela sela kunjungan beliau ke Banjarmasin 
Nah dari membacalah Bung karno memiliki pandangan berfikir yang luas tidak hanya satu frame semata... Maka dari itu tugas mahasiswa yang utama adalah membaca.

Menulis
Jika kau ingin mengenal duNia maka membacalah dan jika kau ingin dikenal duNia maka menulislah
Petikan kalimat bijak yang jika diresapi sangat benar adaNya. 
Kenapa mahasiswa perlu menulis ? karena setelah mahasiswa membaca tentu bacaannya perlu untuk di analisis dan di sesuaikan Dengan kondisi sosial saat ini..... Membaca baik, namun alangkah baikNya lagi bacaan yang telaah terseBut di publis menjadi rangkaian pemikiran mahasiswa. Bukankah PKM itu juga merupakan arena untul menulis mahasiswa yang tentu gagasannya lagi-lagi di mulai dari membaca. 

Berdiskusi
Pesan seorang guru pribadi penulis bahwa belajar itu 2 macam yakni membaca dan menemui guru ! Artinya adalah berdiskusi... Kenapa budaya berdiskusi diperlukan oleh mahasiswa ? Karena dengan berdiskusi lah yang akan mempertajam sudut berfikir seorang mahasiswa, dengan berdiskusi pula mahasiswa di tuntut kritis dalam menyilapi berbagai persoalan, dengan berdiskusi pula gagasan baru besar kemungkinan akna lahir guna mendukung bacaan dan tulisan yang telah di lakukan sebelumnya. 
Budaya diskusi saat ini mulai hilang di tengah kemajuan teknologi, saat ini jika kita melihat segerombol anak muda berkuMpul, mereka akan sibuk dengan gadget masing-masing.

Berorganisasi
Penulis berani mengatakan bahwa Beroragnisasi merupakan kewajibna seorang mahasiswa, tidak ada piliha lain...a Bukankah teori di bangku sekolah jelas mengatakna bahwa manusia adalah makhluk sosial, dan kita pula meyakiNi itu tanpa pernah menentangNya... Lalu apakah salah jika penulis mengatakan itu berorganisasi itu waJib. Dengan berorgaNisasilah kepekaan terhadap kondisu sosial itu muncul dengan cepat... Oke contoh sedehana ! Penulis bertanya ? Ketika terjadi gempa di lombok dan Sulawesi tengah yang lalu siapa yang lebih dahulu lantang berteriak mencari bantuan di sekitar anda. Bukankah mereka yang berorganisasi toh, mereka Bukab hanya bersimpati dan berempati namun juga aksi nyata dalam menggalang kekuatan membangun kembali kondisi lombok dan Palu... Itu baru contoh kecil.
Namun di kondisi kekian mahasiswa yang memilih jalur orgaNisasi penulis rasa perlu menggaris bawahi bahwa beroragnisasi Bukan sekedar menjalankan program kerja melainkan untuk mempersuapkan diri menjadi pemimpin masa depan penyambung lidah rakyat. 


Namun di satu sisi penulis juga ingim mengatakan bahwaDi era kekinian juga mahasiswa telah bergerak di konteks Kewirausahaan, dan itu merupakan hal yang sangat baik sekali menurut penulis karena ke depan tidak hanya gelar yang di emban saja yang menjadi modal mengarungi dunia kerja tapi juga hal lain.
SO, kesimpulannya tugas mahasiswa adalah ?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Adbox

@templatesyard