AKHIR NOVEL BASWEDAN MENJELANG PILPRES


Berani Tak Perpendek Umur Sebagaimana Takut Tak Perpanjang Umur "Novel Baswedan"



11 April 2017 Indonesia dikejutkan dengan sebuah pemberitaan yang menyita perhatian hampir seluruh bola mata masyarakat Indonesia, bahkan rasanya hampir seluruh media baik TV, cetak ataupun online menjadikannya sebagai headlines dalam pemberitaannya.

Ya, barangkali anda sedikit melupakan karena sudah hampir 2 tahun lamanya kasus daripada bang novel Baswedan (Penyidik Senior KPK)  masih belum jelas akan dimana finish nya bagi pelaku dan lain hal.

Kita refleksi sejenak kasus yang menimpa bang novel Baswedan sejak dilakukan penyiraman air keras oleh 2 Bajingan pada 11 April 2017. 

Novel Baswedan dilakukan penyerangan air keras pada waktu bada subuh saat Novel pulang setelah menunaikan shalat subuh berjamaah di masjid komplek perumahnanya.. Dimana air keras tersebut bahkan merusak penglihatan kedua mata Novel Baswedan saat itu, bahkan novel harus dilakukan perawatan intensive di Salah satu Rumah Sakit di Singapore.

Sudah hampir 2 tahun kasus Novel dimana selesainya kasus ini ?

500 hari sejak kasus penyiramannya Novel Baswedan mengatakan bahwa Kasusnya sengaja untuk tidak di ungkap, dan rasanya statement tersebut bukan statement yang dibuat dengan tidak ada alasan yang kuat, tentu seorang novel memiliki bukti bukti hingga beliau berucap demiKian. 
Bahkan Novel sendiri sekali lagi tidak percaya terhadap TIM yang di buat oleh Polri dalam pengungkapan kasusnya tersebut.  Dan lagi - lagi saya berkeyakinan bahwa itu bukan sekedar ucapan tanpa dasar apalagi dia juga adalah bagian dari polri yang tidak sedikit waktunya dia habiskan dalam dunia kepolisian.

Presiden dalam sebuah wawancara ketika di tanya terkait kasus ini hanya mengatakan bahwa " Saya masih menunggu semuaNya dari Kapolri, Kapolri bilang masih sanggup kalo Kapolri sudah begini *red : angkat tangan* baru bentuk TGPF" Kurang lebih demikian ungkap presiden .....

Namun belakangan, Berdasarkan surat keputusan yang di buat oleh Kapolri tentang pembuatan Tim Gabungan Pencari Fakta barangkali adalah sebuah sesutu yabg sangat di tunggu - tunggu oleh masyarakat banyak.... Namun di tengah terbentuknya TGPF tersebut muncul kembali pembicaraan di tengah public terkait kenapa harus menjelang pilpres bahkan menjelang debat Capres pertama terkait tema Hukum dan HAM. Saya menyatakan sebuah kewajaran terkait souzon tersebut, walau kita apresiasi seoalh sudah ada mulai cahaya putih terkait kasus ini namun sangat disayangkan kenapa baru saja, kemarin kemarin kemana.... 

Kasus novel adalah bentuk tanggngjawab bersama siapapun pemimpin negeri pasca 17 April nanti... Novel lah salah satu kasus pelanggaran HAM saat ini di tengah banyak kasus yang lain. 


Salam
Al fakir

Laili Masruri 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Adbox

@templatesyard